Wednesday, January 7, 2009

DARI JENDELA Y***A

Termenung dia memandang awan,
Dari dalam halanya keluar,
Pepohon hijau menggamit kerinduan,
Menunggu sang penawar berjalan riang,
Walaupun tak ternafi dia sedari,
Sang penawar terlupa dia di sini…
Dia saksi matahari menafikan malam,
Juga bintang-bintang muda berpacaran,
Bulan keseorangan kini berteman kelam,
Semuanya senang langsung dia dilupakan,
Siang dan malam mengajuk keluar,
Sedangkan dia terkurung tak keruan…
Dia dulu andikaputra,
Lalu terpenjara secara rahsia,
Tiada siapa sudi tari bersama,
Jadilah dia hamba cinta,
Saban hari ketagih tibanya teman ke taman,
Taman syurga khayalan semata…
Dia tahu dia sakit amat,
Rindu yang tersumbat langsung tak terubat,
Sang penawar entah di mana,
Mungkin sudah mati mungkin tak terlestari,
Namun dia masih menanti jua,
Setia menanti dari jendela Y***a…