Monday, December 6, 2010

MENGAJAR HARI SEMALAM

I. Bukan Karya Poros.

Aku poskan doa ini kehadapan-Mu,
agar darah ini tetap sama mengalir seperti dulu...

Di mana tepatnya saat itu,
saat yang terhenti seakan membeku...





(Air dicindang takkan putus...Hehe...)


II. Majistret Dan Defendan Sialan.

Aku dikatakan kosong,
bukan plaintif bukan defendan dan juga bukan tuan majistret,
aku dihadapkan di sini tanpa apa-apa posisi,
sekadar memeluk status sebagai pesalah- kata mereka...

Aku dihadapkan ditengah-tengah medan,
medan yang dipenuhi dengan figura dan muka yang berkisi,
dan aku dituduh mentaksir- namun tak tertafsir jua...

("Cuba tuan-tuan majistret, tuan-tuan plaintif dan tuan-tuan defendan kenang sebentar,
apa yang telah kalian rogol pada hari semalam?
Saya cuma membalasnya kembali hari ini...

"Pesalah, kenyataan anda ditolak!
Anda diminta diam hingga perbicaraan tamat!"

"Tapi..........."

Tap!!!)

Aku belum tahu apa yang akan dijatuhkan,
jadi aku berserah saja kepada majistret dan defendan sialan berkata satu...




(Kalian, gua minta maaf. Gua sudah bersedia untuk dicemuh, tapi gua rasa gua betul...)


III. Kenapa Diaridosa?
Keran
a ia ada sesuatu berkenaan kita...




("kerana di sini semuanya bermula", hahaha...Terimakasih, Gorgeous...Lu selalu buat gua nak MENANGIS...)


p/s: Heh,makan hati? macam mana nak
hidup kalau tak makan...