Sunday, February 28, 2010

MENGUCUP PEMBUNUHAN BIDADARI

Malam itu, yang ada cuma bisikan unggas malam yang seakan merintih hiba, angin sepoi yang mengkecamukkan minda, batu-batu kerikil yang dijadikan lantai pembunuhan, berserta satu perasaan aneh yang tidak pernah berubah walaupun 25 Sept, 11 Dec, 27 Sept, 23 Dec serta dua tahun pertama, seganda bulan nan indah, seganda bulan yang terkemudian dan hingga malam itu, 24 Feb berlalu...Dan perasaan agung itu akan selamanya kekal dalam hati pembunuh jiwa terkebelakang ini.

Maaf, semua yang dibicarakan seakan sangat mementingkan diri aku sendiri, sombong, bodoh amat dan sebagainya.

Tapi, percayalah...Semuanya untuk KAMU.

Sakit itu sangat keterlaluan untuk aku. Sakit itu sangat terkesan bagi aku. Sakit sangat. Jadi, percayalah, hormatilah pinta aku itu. Pinta aku itu hanya untuk KAMU. Aku tak akan biarkan KAMU sakit dalam jangka masa yang panjang.

Walaupun yang mati dalam pembunuhan ini adalah AKU.